Pengertian Diksi, Gaya Bahasa dan Kriteria.
Pilihan
kata (diksi) adalah hasil dari memilih kata tertentu untuk dipakai dalam kalimat,
alenia, atau wacana. Hal yang perlu kita amati dalam pilihan kata yaitu :
1. Kemampuan
memilih kata dimungkinkan bila seseorang memilki kosakata yang
luas.
2.Kemampuan
membedakan secara tepat kata-kata yang memiliki nuansa serumpun.
3.Kemampuan
untuk memilih kata-kata yang tepat untuk situasi atau konteks tertentu.
Gaya Bahasa, Idiom, dan Ungkapan Idiomatik.
Gaya bahasa adalah cara penutur mengungkapkan maksudnya. Faktor yang
mempengaruhi dalam berkomunikasi :
a.Cara dan media komunikasi
b. Bidang ilmu
c. Situasi
d.Ruang atau konteks
e. Khalayak
f. Tujuan
Idiom adalah sebuah ungkapan yang artinya tidak secara langsung dapat dijabarkan.
Contoh : gulung tikar, muka tembok, adu domba
Ungkapan idiomatik adalah kelompok kata yang muncul bersama sebagai frasa.
Contoh: bertemu dengan, dibacakan oleh, misalnya.
Kesalahan Pemakaian Gabungan Kata dan Kata
Kesalahan Pemakaian Gabungan kata yang mana, dimana, daripada.
Kesalahan Pemakaian Gabungan kata yang mana, dimana, daripada.
Contoh :
1.Marilah kita dengarkan sambutan yang mana akan disampaikan oleh Pak
Lurah.
2.demikian tadi sambutan Pak Lurah dimana Beliau telah menghimbau kita
untuk lebih tekun bekerja.
Kesalahan Pemakaian Kata dengan, di, dan ke
Contoh :
1.Sampaikan salam saya dengan Dona
2.Mari kita tanyakan langsung dengan dokter ahlinya
Kesalahan Pemakaian Kata dengan, di, dan ke
Contoh :
1.Sampaikan salam saya dengan Dona
2.Mari kita tanyakan langsung dengan dokter ahlinya
Kriteria istilah yang baik :
1.Paling tepat mengungkapkan konsep yang dimaksud.
2.Paling singkat di antara pilihan yang ada.
3.Bernilai rasa (konotasi) baik.
4.Sedap didengar (eufonik).
5.Bentuknya seturut kaidah bahasa Indonesia.
1.Paling tepat mengungkapkan konsep yang dimaksud.
2.Paling singkat di antara pilihan yang ada.
3.Bernilai rasa (konotasi) baik.
4.Sedap didengar (eufonik).
5.Bentuknya seturut kaidah bahasa Indonesia.
Secara umum, definisi dibagi menjadi dua bagian, yaitu definisi nominal (suatu persamaan kata yang tepat digunakan) dan definisi formal (definisi logis atau riel).
Definisi nominal digunakan untuk hal-hal yang sifatnya praktis dengan tujuan mempermudah pemahaman. Ada beberapa macam definisi nominal, misalnya, sinonim atau persamaan makna, definisi kamus atau penunjukan klas terhadap suatu benda atau barang, etimologi kata atau penggunaan kata asing yang memerlukan penjelasan yang tepat dan persis dalam bahasa Indonesia, stipulatif atau suatu batasan kata yang tidak ditafsirkan lain, (misalnya Menteri adalah Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia), dan antonim atau penyangkalan (misalnya orang mati adalah orang yang tidak hidup).
Khusus untuk etimologi kata, kita harus mengartikan suatu kata asing sesuai dengan asal kata asingnya.Pengertian “yurisdiksi” misalnya, yang terdiri dari juris (jus) = hukum dan diksi (dicere) = berkata, dapat diartikan orang tidak boleh bicara di sini melainkan di tempat lain, yang mengandung maksud lingkup kuasa pengadilan, atau lingkungan hak dan kewajiban serta tanggung jawab di suatu wilayah, atau lingkungan kerja tertentu.
Pengertian Kalimat Efektif, Batasan, dan Cara Menggunakannya.
Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang mengungkapkan pikiran atau gagasan yang disampaikan sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh orang lain.
1.secara tepat mewakili pikiran pembicara atau penulisnya.
1.Kesepadanan
Contoh:
Tidak Menjamakkan SubjekContoh:Tomi pergi ke kampus, kemudian Tomi pergi ke perpustakaan (tidak efektif)
2.Kecermatan Dalam Pemilihan dan Penggunaan Kata
Contoh:Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (ambigu dan tidak efektif).
3.KehematanKehematan dalam kalimat efektif maksudnya adalah hemat dalam mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu, tetapi tidak menyalahi kaidah tata bahasa. Hal ini dikarenakan, penggunaan kata yang berlebih akan mengaburkan maksud kalimat. Untuk itu, ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan untuk dapat melakukan penghematan, yaitu:a. Menghilangkan pengulangan subjek.b. Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata.c. Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.
Contoh:Karena ia tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (tidak efektif)
Dia sudah menunggumu sejak dari pagi. (tidak efektif)
4.Kelogisan
Contoh:Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini. (tidak efektif)
5.Kesatuan atau KepaduanKesatuan atau kepaduan di sini maksudnya adalah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu, sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menciptakan kepaduan kalimat, yaitu:a. Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir yang tidak simetris.b. Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib dalam kalimat-kalimat yang berpredikat pasif persona.
Contoh:Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang telah terlanjurmeninggalkan rasa kemanusiaan itu. (tidak efektif)
Makalah ini membahas tentang teknologi fiber optik. (tidak efektif)
6.Keparalelan atau Kesajajaran
Contoh:Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan. (tidak efektif)Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan. (efektif)
Harga sembako dibekukan atau kenaikan secara luwes. (tidak efektif)
7.Ketegasan
a. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat).Contoh:Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan lain.
Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan negara ini dengan kemampuan yang ada pada dirinya.
b. Membuat urutan kata yang bertahap.Contoh:Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar. (salah)
c. Melakukan pengulangan kata (repetisi).Contoh:
d. Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan.Contoh:
e. Mempergunakan partikel penekanan (penegasan), seperti: partikel –lah, -pun, dan –kah.Contoh:Dapatkah mereka mengerti maksud perkataanku?
2.mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran pendengar atau pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau penulisnya.
Ciri-Ciri Kalimat Efektif
Suatu kalimat efektif harus memenuhi unsur gramatikal yaitu unsur subjek (S), predikat (P), objek (O), keterangan (K). Di dalam kalimat efektif harus memiliki keseimbangan dalam pemakaian struktur bahasa.
Budi (S) pergi (P) ke kampus (KT).
Tomi pergi ke kampus, kemudian ke perpustakaan (efektif)
Dalam membuat kalimat efektif jangan sampai menjadi kalimat yang ambigu (menimbulkan tafsiran ganda).
Mahasiswa yang kuliah di perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (efektif).
d. Tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak.
Karena tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (efektif)
Dia sudah menunggumu sejak pagi. (efektif)
Kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat dengan mudah dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku. Hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal.
Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini. (efektif)
c. Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti daripada atau tentang antara predikat kata kerja dan objek penderita.
Kita harus mengembalikan kepribadian orang-orang kota yang sudah meninggalkan rasa kemanusiaan. (efektif)
Makalah ini membahas teknologi fiber optik. (efektif)
Keparalelan atau kesejajaran adalah kesamaan bentuk kata atau imbuhan yang digunakan dalam kalimat itu. Jika pertama menggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan verba. Jika kalimat pertama menggunakan kata kerja berimbuhan me-, maka kalimat berikutnya harus menggunakan kata kerja berimbuhan me- juga.
Anak itu ditolong kakak dengan dipapahnya ke pinggir jalan. (efektif)
Harga sembako dibekukan atau dinaikkan secara luwes. (efektif)
Ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan terhadap ide pokok dari kalimat. Untuk membentuk penekanan dalam suatu kalimat, ada beberapa cara, yaitu:
Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal ini. (ketegasan)
Harapan presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan negaranya. (ketegasan)
Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar. (benar)
Cerita itu begitu menarik, cerita itu sangat mengharukan.
Anak itu bodoh, tetapi pintar.
Dialah yang harus bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas ini.